Membaca Standar Pendidikan Perguruan Tinggi Indonensia lewat Film 3 Idiot


Sinopsis film 3 idiot
Film  ini bercerita tentang persahabatan tiga orang sahabat ,yang berteman setelah mereka sama-sama berkuliah di salah satu perguruan tinggi  yang paling terkemuka dan terbaik di India yaitu Imperial College of Engineering. Tiga orang sahabat itu Farhan, Rastogi, dan Rancchoddas memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Farhan berlatar belakang dari keluraga yang sederhana, yang mepunyai cita –cita sebagai fotografer satwa liar, akan tetapi cita – cita nya menjadi fotografer harus kandas karena tuntutan kelaurga untuk masuk ke perguruan Tinggi Raju berasal dari kelaurga yang miskin, yang mempunyai beban berat terhadap kelaurganya . Rancho seseorang yang misterius, cerdas dan humanis. Dalam awal film Rancho diceritakan bahwa dia berasal dari anak orang kaya.
http://forums.soompi.com/en/topic/334549-indian-movie-2009-3-idiots/

Awal ceritayang disuguhkan dalam film tersebut adalah perjuangan tiga sahabat yang melawan aturan –aturan pendidikan yang kaku, yang sangat membebani para mahasiswa karena mengejar target lulu kerja sukses tanpa memikirkan dampak psikologi dan kecerdasan emosional  yang di timbulkan oleh peserta didiknya. Konsep kompetisi dan persaingan sangat di terapkan di Imperial College of Engineering (ICE), sehingga yang ditimbulkan pada kampus tersebut adalah para mahasiswa bersaing mengejar nilai, dan gelar, sehingga bagi mahasiswa yang tidak sesuai denga standar Imperial College of Engineering akan disingkirkan dan ada kasus pada film tersebut ada salah satu adegan bunuh diri karena mahasiswa tersebut tidak dapat lulus tepat waktu karena karya yang dibuat nya tidak sesuai dengan standar yang di tentukan oleh Imperial College of Engineering. Tiga orang mahasiswa yang dijuluki oleh rector Imperial College of Engineering yang bernama Professor Viru, mencoba mengkritik pendidikan yang kaku dan kolot seakan – akan mahasiswa hanya berpikir untuk dirinya sendiri. dipenuhi dengan tugas – tugas belajar dan menghilangkan sisi humanis dalam dunia kampus tersebut.
Pembelajaran yang menarik dari film ini adalah paksaan orang tua Farhan untuk menjauhi dunia fotografi, dan menyuruh farhan untuk melanjutkan kuliah di Imperial College of Engineering, agar mempunyai masa depan cerah, mempunyai mobil dan rumah mewah. Perintah dari orang tua Farhan yang bertentang dengan keingina farhan, yang cita – cita awalnya menjadi seorang fotografer satwa liar.
Akhir cerita adalah ketiga orang idiot ini menemukan dunia nya sendiri dan menjadi orang yang berhasil  dan sukses dalam kehidupanya. Mereka menemukan arti pendidikan di dalam diri menreka , pendidikan bukan hanya gelar dan nilai. Rancho telah menjadi peneliti yang menemukan bayak penemuan dan menghasilkan sekita 400 hak paten. Farhan menjadi seorang fotografer alam yang sukses, sedangkan Raju suskes pekerja di perusahaan dan menjadi seorang penulis yang handal.


Mata kuliah Pendidikan kritis dan Kajian Universitas memberikan banyak manfaat bagi diri saya, mata kuliah ini juga membuat saya belajar banyak tentang pendidikan yang terjadi di Indoensia. Mata kuliah yang mencoba melihat pendidikan dan mengkritisi pendidikan dengan pandangan kajian budaya, dan mempunyai visi bahwa pendidikan kritis melihat pendidikan itu bukan hanya sekedar pendidikan yang mecerdasakan bangsa, akan tetapi melihat pendidikan yang tidak bisa di pisahkan dari konteks, sosial, ekonomi dan politik.   Pendidikan tidak lagi sebuah hal yag netral yang selama ini saya pikirkan, pendidikan adalah arena pertarungan antara ilmu pengetahuan, kekuasaan dan ideologi yang nantinya membawa pengaruh besar terhadap pola pemikiran masyarakat. Berbagai kepentingan-kepentingan yang dibawa oleh elit penguasaan dalam dunia pendidikan akan membawa pengaruh besar terhadap pola kehidupan social yang terjadi di dalam masyarakat.
Berbicara tentang pendidikan  setiap orang pasti membutuhkan dan berhak mendapatkan sebuah pendidikan di dalam kehidupanya. Seorang ahli pendidikan yang bernama Comenisu  pernah mengatakan bahwa  pendidikan harus berlangsung dalam sepanjang masa ( Long Life education), yang mempunyai arti  bahwa setiap orang berhak mendapatkan sebuah pendidikan  di sepanjang kehidupannya, tanpa batasan, kungkungan, sehingga setiap orang bebas mendapatkan pendidikan secara informal maupun formal.  Didalam tulisan Driyakara, pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental didalam kehidupan manusia.  Pendidikan selalu melekat di setiap kehidupan manusia, bukan tidak mungkin setiap manusia akan memerlukan sebuah unsur pendidikan di dalam kehidupanya. Bila kita mengutip undang-udang dasar Nomor 20 TAHUN 2003 sistem pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sangat jelas bila kita pahami bahwa visi dan tujuan yang terkandung di dalam Undang-undang system pendidikan Nasional arahnya adalah membawa kehidupan bangsa Indonesia ke arah sejahtera dan dengan pendidikan diharapkan dapat membawa kemajuan bangsa Indonesia. Tujuan tentang pendidikan bukan hanya terbatas pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional  Ada banyak sekali para ahli pendidikan yang merumuskan tentang tujuan pendidikan, seperti yang di ungkapkan oleh A, Trensna Sastrawijaya di dalam buku sosiologi pendidikan tujuan pendidikan mencakup tentang, kesiapan jabatan, ketrampilan dan sekaligus dapat memecahkan sebuah masalah.  Tujuan pendidikan tersebut bisa kita sempitkan lagi ketika kita memliki jurusan pada waktu kuliah, dengan memilih salah satu jurusan misalnya mengambil jurusan keguruan diharapkan dengan pendidikan keguruan tersebut seseorang dapat mengambil ilmu Pengetahuan yang berhubungan dengan mendidik yang diharapkan dapat berguna bagi seseorang tersebut untuk bekal dala mmenjadi pengajar yang baik bagi anak didiknya nanti. Bila kembali ke Driyakara tujuan sebuah pendidikan dipahami sebagai suatu tindakan yang dapat mengubah hidup seseorang . Indikator keberhasilan pendidikan menurut Driyakara bukan hanya terletakan pada keberhasilan seorang individu menjadi dirinya sendiri, akan tetapi individu dapat mengembangkan kepribadianya didalam masyarakat
Pendidikan dan Masyarakat
Bila kita kembali menengok tentang tujuan pendidikan secara umum adalah mengarahkan seseorang untuk mengembangkan kualitas hidup, mengembangkan kemandirian, mengembangkan kebudayaan.  Tapi inti dari sebuah pendidikan yang diharapkan dalam masyarakat adalah dengan pendidikan seseorang dapat memproleh sebuah ilmu pengetahuan  dan keterampilan yang nantinya dapat digunakan oleh seseorang tersebut untuk bisa masuk lapangan pekerjaan
Tujuan pendidikan memang selalu di tanggap beragam oleh masyarakat. Bila kita tenggok tujuan pendidikan yang berkembang di dalam masyarakat adalah sebagai berikut  Ditengah biaya pendidikan yang semakin tinggi, tingkat kebutuhan masyarakat akan pendidikan semakin tinggi. Menurut data yang diambil oleh kompas pada tahun 2015 jumlah pendaftar seleksi masuk Universitas Negeri mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.  Data tersebut mengambarkan bagaimana minat masyarakat tentang kebutuhan akan pendidikan tinggi semakin mengalami  peningkatan dari tahun ke tahun, kesadaran masyarakat akan pendidikan tinggi muncul, karena pendidikan tinggi dianggap dapat menjawab persoalan yang terjadi di dalam masyarakat terkait bidang ekonomi dan social. Bisa menyekolah kan anak sampai ke jenjang yang lebih tinggi merupakan capaian yang yang di harapakan oleh banyak orang. Orang tua menyekolah kan kita sampai tinggi adalah memberikan modal hidup dengan tujuan bisa  bersekolah ke jenjang lebih tinggi di harapkan bisa meningkatkan taraf hidup, semakin besar tingkat pendidikan semakin besar pula pendapata yang diterima, itulah anggapan yang selalu muncul dari  masyarakat.
Berangkat dari pengalaman  saya dan berangkat wacana –wacana yang ditimbulkan oleh media dan masyarakat. Pemilihan jurusan paling menarik untuk kita lihat kita bisa ambil contoh  pemilihan jurusan  pendidikan untuk menjadi seorang guru memang memang pendidikan yang paling popular. Wacana – wacana  sertifikasi guru, banyak guru yang mulai pensuin, pekerjaan menjadi guru paling banyak dibutuhkan menjadi sekolah keguruan menjadi salah satu tujuan utama orang tua menyekolah kan anaknya dengan harapakan setelah lulus dari bangku kuliah akan cepat mendapatkan pekerjaan. Bukan hanya pendidika guru saja yang menjadi tujuan mahasiswa baru ada beberapa jurusan strategis yang menjadi favorit tujuan mahasiwa untuk melanjutkan kuliah, data yang di ambil Tempo di SNPTN UGM ,jurusan strategis yang siap kerja menjadi pilihan utama para mahasiswa baru seperti Manajemen, Psikologi, Akutansi, Ilmu Hukum, Farmasi, pendidikan Dokter Teknologi Informasi dan Teknik Sipil.
Seseorang yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi  merupakan suatu hal yang di dambakan banyak orang , apalagi bisa diterima di Perguruan tinggi favorit  tentu perasaan kita senang bukan kepalang, apalagi pandangan masyarakat sudah bisa kuliah, dan diterima di perguruan tinggi favorit, akan terasa berbeda karena dengan sekolah di perguruan tinggi negeri kita mempunyai sebuah kebanggan Minat masyarakat untuk bersekolah sampai jenjang lebih tinggi membawa dampak yang positif bagi.
Indikator keberhasilan seorang berhasil  dalam masa studi, selalu dikaitkan dengan IPK, cepat dan lamanya masa study dan proses wisuda. Kata  tersebut selalu menjadi acuan seseorang melihat tingkat keberhasilan seseorang dalam menjalani proses study. Kita bisa lihat sendiri bagaimana proses wisuda yang dilakukan oleh banyak orang, yang rela menghabiskan banyak uang hanya untuk menjalani prosesi wisuda. Terkadang banyak orang yang melupakan proses mendapatkan ilmu pengetahuan yang dijalani masa perkuliahan. Apakah anak didik  itu benar- mendapatkan ilmu pengetahuan yang didapat dalam masa study yang dapat dalam pekerjaan yang akan dijalaninnya. Masyarakat hanya terpaku pada embel-embel gelar yang di dapat setelah menempuh pendidikan tersebut. Maka tidak heran bila akhir –akhir ini banyak pemberitaan yang lagi santer yang terjadi di dalam pendidikan Indonesia terkai dengan ijazah palsu. Itu salah satu contoh bagaimana masyarakat mendewakan ijazah atau gelar pendidikan tanpa memperhatikan proses mendapatkan ilmu pengetahuan.
Pendidikan untuk menjadi seorang guru memang memang pendidikan yang paling popular. Wacana – wacana  sertifikasi guru, banyak guru yang mulai pensuin, pekerjaan menjadi gurup paling banyak dibutuhkan menjadi sekolah keguruan menjadi salah satu tujuan utama orang tua menyekolah kan anaknya dengan harapakan setelah lulus dari bangku kuliah akan cepat mendapatkan pekerjaan, itu adalah salah satu contoh tentang wacana bagaimana peserta didik mengambil jurusan di Perguruan Tinggi. Setelah lulus Perguruan Tinggi, kita akan menemukan permasalahan yang dilematis, terkait dengan lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan yang saat kita awal masuk kuliah akan jauh dari harapan. Dulu ijazah sudah menjamin lapangan pekerjaan sampai masa pensiun.  Akan tetapi pada saat ini ijazah belum bisa menjamin pekerjaan, apalagi pekerjaan yang sesuai dengan bidang study yang dijalaninya
Minat semangat orang tua menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi kadang menimbulkan dampak negative, mengapa bisa terjadi? Bila kita kembali ke film 3 idiot tadi, kita bisa melihat fenomena yang terjadi pada farhan dan yang terjadi di sekitar kita sangat ada beberapa persamaan. Motivasi orang tua atau motivasi peserta didik dalam memilih jurusan atau pilihan melanjutkan kuliah kadang sering melupakan bakat dan minat yang ada di dalam peserta didik. Para peserta didik dan orang tua didik hanya memandang jurusan yang tepat adalah jurusan yang nantinya dapat memberikan pekerjaan dan siap langsung kerja. Bisa lihat fenomena di atas bagaimana presentasi jumlah pendaftar di jurusan yang di wacanakan dapat dapat langsung kerja dan ada jaminan masa depan dengan hidup mewah akan tetapi kejadian real nya banyak tenaga kerja yang tidak terserap oleh lapangan pekerjaan karena banyak hak yang mepengaruhi nya salah satunya nya adalah minat yang dipaksakan untuk masuk perguruan tinggi. Banyak kasus yang terjadi, saya bisa ambil contoh apa yang terjadi di sekitar kehidupan saya banyak teman saya perjuangan saya ketika menempuh pendidikan S1 tidak mau melanjutkan menjadi guru, karena berbagai alasan yang dari gaji yang kecil, lapangan pekerjaan yang sulit dan tidak ada minat menjadi guru. Akan tetapi setelah saya tilik melakukan wawancara kepada mereka mayoritas dari mereka masuk perguruan tinggi atas desakan dari orang tua tanpa melihat minat anak yang dimiliki. Malah ada salah satu dari teman saya yang mempunyai jiwa seni haru kandas menjadi seniman karena desakan orang tua nya yang bercita – cita anaknya menjadi seorang guru. Begitulah realita dunia pendidikan yang terjadi di dalam masyarakat. Bila kita berkaca pada kehidupan Farhan pada film 3 idiot dan berkaca pada kehidupan kita sekarang ini masyarakat hanya mengejar pendidikan hanya untuk memenuhi gelar dan nilai tanpa melihat kemampuan dan kelebihan yang dimilikanya. Masih terjadi pemaksakan kehendak peserta didik dalam menempuh ilmu di perguruan tinggi.
Perguruan Tinggi Proses seleksi Sistem Sosial
Bila kita kembaikan tujuan pendidikan menuru tkajian pendidikan krits dan melihat film 3 idiot. Kita bisa bisa berasumsi bahwa pendidikan adalah hal yang tidak netral. Di dalam tubuh pendidikan khusunya pendidikan perguruan tinggi ada banyak kepentingan yang selalu masuk di dalamnya. Terkadang kita mendapatkan mata kuliah di Perguruan tinggi tentang ilmu yang selalu  mengajarkan yang bersifat humanisasi, dan yang terjadi mata kuliah tersebut hanya berhenti pada ruang kuliah, dan yang terjadi adalah di belakang adalah ada penindasan yang dilakukan system dominan yang terjadi di tubuh pendidikan
Standarisasi yang diberikan oleh system pendidikan perguruan tinggi acap kali membuat Perserta didik  kehilangan kebebasan dalam mengembangkan kepribadian dan perkembangan intelektualnya. Bila kita mengambil dari film 3 idiot tadi saat Imperial College of Engineering (ICE) menerapkan standar pendidikan yang tinggi, yang terjadi di dalam suasana pendidikan yang terjadi di perguruan tersebut adalah persaingan yang menyebabkan mahasiswa kaku dan kolot. Persaingan tentu saja akan ada penyingkiran terhadap peserta didik. Penyingkiran yang terjadi ketika peserta didik tersebut tidak sesuai dengan arah yang diterapkan oleh intitusi pendidikan tersebut.  Tolak ukur keberhasilan siswa selalu dipandang dengan nilai yang baik, lulus cepat, sepemikiran guru pengampu dan yang pasti adalah peserta didik harus tunduk dengan peraturan intitusi pendidikan tersebut. Kegiatan peserta didik perguruan tinggi  pada masa sekarang ini juga mengalami pembatasan-pembatasan. Kegiatan mahasiswa harus sesuai dengan selera kelas penguasa. Selera kelas penguasa menetukan budaya, system komunikasi dan Integrasi kelompok yang di langgekan dalam intitusi sekolah.
Kiblat perguruan tinggi diIndonesia buka lagi pada kebutuhan masyarakat lagi. Perguruan tinggi ditentukan oleh wacana besar yaitu bank duni, bila mengutip kebijakan bank dunia yang tertuang pada buku  (Tertiary Education), Pendidikan tinggi memberikan pengaruh  secara langsung pada produktivitas nasional yang menentukan standar kehidupan dan kemampuan negara untuk bertarung di pasar dunia. Pendidikan tinggi mendorong perkembangan pengetahuan dalam bidang ekonomi dan menurunkan kemiskinan dengan cara Membentuk tenaga kerja yang berkualitas dan mudah beradaptasi; (peneliti, profesional, teknisi, guru sekolah dasar dan menengah, pegawai pemerintah, pelayanan masyarakat, dan wiraswasta.) . Menghasilkan pengetahuan baru. Membangun kapasitas untuk menjangkau pengetahuan di ranah global dan menggunakan serta menyesuaikan pengetahuan tersebut untuk kebutuhan lokal.
Akses terhadap pendidikan tinggi dapat membuka kesempatan kerja yang lebih baik dan meningkatkan kesempatan untuk pendapatan yang lebih baik.  Norma, nilai, prilaku, etika, dan pengetahuan yang ditanamkan oleh pendidikan tinggi kepada para siswanya dapat membantu untuk membentuk masyarakat yang sehat dan menyatukan budaya masyarakat
Sangat jelas bahwa kebijakan Bank dunia sangat berpengaruh pada standar pendidika perguruan Tinggi. Peserta didik dicetak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang nantinya hanya menjadi buruh di negara sendiri. Pendidikan perguruan tinggi sudah tidak lagi memperhatikan lagi minat. Psikologi dan bakat siswa akan tetapi yang mereka perhatikan adalah bagaimana peserta didik dapat bersaing dan berkompetisi di dalam perguruan tinggi
Kesimpulan
Pendidikan tidak lagi sesuai dengan tujuan nya lagi. Pendidikan di dalam masyarakat maupun system pendidikan yang terjadi di Perguruan tinggi  terjadi benturan antara tujuan pendidikan dengan tujuan kepentingan penguasa dominan. Bial kita berkaca pada film 3 idiot korban yang ditimbulkan dari standar pendidikan yang tidak netral adalah peserta didik dan yang menikmati hasilnya adalah para penguasa yang berkuasa di system pendidikan





Daftar Pustaka
Bagus Laksana. Alebertus”Manusia Tanpa Sekat; Inspirasi Driyarkara dan Pendidikan Universitas Dalam Dunia Serba Cair”Yogyakarta; Sanata Dharma
Haryatmoko”Dominasi Penuh Muslihat: Akar Kekerasan Dan Diskriminasi”Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nuryatno, D. M. (2008). Mazhab Pendidikan Kritis: Menyingkapi Relasi Pengetahuan Politik dan Kekuasaan. Yogyakarta: Resist Book.
Soyomukti, N. (2008). METODE PENDIDIKAN MARXIS SOSIALIS. YOGYAKARTA: AR-RUZZ MEDIA\
 Stadium General”Memperbicangkan Kurikulum 2013:Demitologisasi Driyakara ( melihat Relevansi Konsep Driyakara Di Tengah Neo – lIberal
Prof.Dr.H. Abdullah Idi, M.Ed” Sosilogi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan” Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Undang- Undang
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAl, Bab II, Pasal 3.

Internet
 http://lispsus.kompas.com/snmptn2015/read/2015/03/16/16001981/852.093.Pendaftar.SNMPTN.Siap.Bersaing.Masuk.Universitas.Negeri

  http://nasional.tempo.co/read/news/2015/03/17/079650554/Ini-Jurusan-UGM-Paling-Populer-dalam-SNMPTN-2015
















Comments

Post a Comment